1. PENGERTIAN
Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi
permasalahan yang tidak putus-putusnya. Kekurangan pangan seolah olah sudah
menjadi persoalan akrab dengan manusia. Kegiatan pertanian yang meliputi budaya
bercocok tanam merupakan kebudayaan manusia paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban
manusia, teknik budidaya tanaman juga berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai
dari sistem yang paling sederhana sampai
sistem yang canggih. Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna
mencapai produktivitas yang diinginkan.
Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata
teknik, budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian
membuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata
tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang
biasanya telah melampaui proses domestikasi.
Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.
Cakupan obyek budidaya tanaman meliputi tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan
ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:
a.
Budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan
dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif.
b. Kehutanan, dengan obyek tumbuhan
(biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar.
Budidaya tanaman memiliki dua ciri penting yaitu:
a.
Selalu melibatkan barang dalam volume
besar
b.
Proses produksinya memiliki resiko yang relatif tinggi.
Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan
makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk
kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk
pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika telah dapat
mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih
tetap demikian.