Pages

Minggu, 24 Februari 2019

IDENTIFIKASI TANAMAN SAYURAN DAN PERSYARATAN TUMBUH


A.        Ruang lingkup tanaman sayuran
Gambar: Jenis – Jenis Sayuran

Ruang lingkup tanaman sayuran dapat dipelajari menurut pengelompokannya berdasarkan  bagian yang dipanen atau yang dikonsumsi, seperti:
1) Sayuran buah, seperti; cabe, tomat, terong, timun dsb.
2) Sayuran daun, seperti; sawi, bayam, Kangkung, dsb
3) Sayuran batang/tunas, seperti; rebung bambu, asparagus
4) Sayuran umbi, seperti; wortel, kentang, bit, lobak, dsb.
5) Sayuran bunga, seperti; brocoli, kol bunga, dsb.
6) Sayuran polong, seperti; buncis, kacang panjang,  kapri dsb
Disamping itu tanaman sayuran juga dikelompokkan berdasarkan ketinggian  tempat tumbuhnya, yakni;
1) Sayuran dataran tinggi, seperti wortel, lobak, kubis/kol, brocoli, kentang dsb
2) Sayuran dataran rendah, bawang merah, oyong, dsb
3) Sayuran dataran tinggi dan dataran rendah, seperti cabe, terong,kangkung, bayam.

a.       Manfaat dan prospek mempelajari tanaman sayuran
Mengingat sayur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga banyak petani yang memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang cukup menguntungkan mereka.
Maka mempelajari tanaman sayuran akan memberi manfaat yang besar bagi kita karena kita akan memperoleh ilmu pengetahuan,  keterampilan dan sikap tentang agribisnis tanaman sayuran yang juga akan sangat bermanfaat bila dapat ditularkan kepada petani atau orang lain. Kebutuhan sayur datang dari masyarakat, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk pemenuhan bahan baku bisnis yang mereka jalankan. Mulai ibu-ibu rumah tangga yang mencari sayur untuk kebutuhan gizi keluarganya, pelaku usaha makanan yang membutuhkan sayur sebagai bahan baku usaha mereka, sampai para pedagang sayur segar di pasaratau supermarket. Karena itu mempelajari tanaman sayuran memiliki prospek yang sangat baik bagi jika kita  dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
b.      Kunci sukses memproduksi tanaman sayuran
Ada 5 kunci sukses budidaya tanaman sayuran, yaitu berupa:
1)      Bibit
Kunci utama dalam budidaya adalah mempunyai bibit yang berkualitas. Kita harus ketahui benar ciri khas atau karateristik bibit yang akan kita tanam tersebut. Menurut pengalaman perlakuan apapun yang akan kita berikan kepada tanaman kita selama bibitnya tidak baik niscaya tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Jadi sekali lagi kunci utama sukses budidaya tanaman sayuran adalah mempunyai bibit yang berkualitas. Bibit berkualitas dapat berasal dari perbanyakan secara generatif atau vegetatif.

2)      Pupuk
Kita harus paham benar, berapa jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman kita. Selain itu juga jenis pupuk apa yang disenangi oleh tanaman yang sedang kita budidayakan, secara luas poin yang kedua ini juga meliputi tentang kesuburan tanah kita. Bahwa petani harus mengetahui berapa tingkat kesuburan tanahnya yang akan digunakan untuk membudidayakan tanamannya. Karena pupuk ini sangat erat kaitannya dengan kesuburan tanah baik itu ditinjau dari kimia, biologi dan fisika tanah.

3)      Pengolahan tanah
Tanah merupakan media untuk tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman. Pengolahan tanah sangat penting untuk mengaktifkan mikroorganisme dan memperbaiki aerasi tanah. Pengolahan tanah juga berfungsi untuk mengendalikan hama-hama yang berada dalam tanah termasuk telurnya. Sehingga dalam arti luas adalah kita harus menyediakan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman kita.

4)      Air
Lebih dari 90 % bagian tubuh tanaman adalah air sehingga air merupakan kebutuhan dasar dan wajib dalam budidaya tanaman. Air juga merupakan media transportasi unsur hara dari akar atau daun ke seluruh bagian tanaman.

5)      Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sebenarnya kita tidak bisa hanya mengandalkan dengan pestisida saja tetapi juga harus kita kombinasikan dengan poin satu sampai empat. Sebagai contoh dalam pengendalian penyakit tanaman oleh sebab cendawan, kita tidak bisa hanya mengandalkan fungisida saja, tetapi kita harus memulai pengelolaannya dari awal. Bagaimana mengatur jarak tanam, pemberian pupuk, pengolahan tanah dan sebagainya.

c.       Jenis dan karakteristik tanaman sayuran
Sawi (Brassica spp.)
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
Gambar; Sawi dan Petsai
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Sehubungan dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa/iklim yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang, sehingga tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.

Petsai (Brassica chinensis L.)
Tanaman ini termasuk dalam famili Brassicaceae merupakan tanaman semusim dan dua musi m.  Tanaman petsai batangnya pendek sekali, hingga hampir tidak kelihatan. Bentuk daun bulat panjang, berbulu halus sampai kasar, dan rapuh. Tulang daun utamanya lebar sekali dan berwarna putih serta banyak mengandung air. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun petsai biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.

Pakchoi (Brassica sinensis L.)
Pakchoi termasuk dalam famili Brassicaceae, berumur pendek ± 45 hari setelah tanam. Sayuran ini umumnya digunakan untuk bahan sup, untuk hiasan (garnish), tapi jarang dimakan mentah.
Gambar; Pakchoi
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

Bayam (Amarant husspp.)
Budidaya bayam efektif dilakukan didataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam yang biasa dibudidayakan para petani. Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.
Tanaman bayam merupakan tanaman semusim dengan siklus panen yang relatif singkat. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan secara organik karena umurnya relatif singkat, bisa dipanen setelah 20 hari, sehingga resiko serangan hama pun relatif lebih kecil. Budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Sedangkan untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.
Gambar: Bayam Cabut dan Bayam Merah

Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20 0 C, dengan kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus menerus.

1 komentar: