A.
Ruang
lingkup tanaman sayuran
Gambar: Jenis – Jenis Sayuran
Ruang lingkup tanaman sayuran dapat
dipelajari menurut pengelompokannya berdasarkan
bagian yang dipanen atau yang dikonsumsi, seperti:
1) Sayuran buah, seperti; cabe, tomat,
terong, timun dsb.
2) Sayuran daun, seperti; sawi, bayam,
Kangkung, dsb
4) Sayuran umbi, seperti; wortel, kentang,
bit, lobak, dsb.
5) Sayuran bunga, seperti; brocoli, kol
bunga, dsb.
6) Sayuran polong, seperti; buncis, kacang
panjang, kapri dsb
Disamping itu tanaman sayuran juga
dikelompokkan berdasarkan ketinggian
tempat tumbuhnya, yakni;
1) Sayuran dataran tinggi, seperti wortel, lobak, kubis/kol, brocoli, kentang dsb
2) Sayuran dataran rendah, bawang merah, oyong, dsb
3) Sayuran dataran tinggi dan dataran rendah, seperti cabe, terong,kangkung, bayam.
1) Sayuran dataran tinggi, seperti wortel, lobak, kubis/kol, brocoli, kentang dsb
2) Sayuran dataran rendah, bawang merah, oyong, dsb
3) Sayuran dataran tinggi dan dataran rendah, seperti cabe, terong,kangkung, bayam.
a. Manfaat dan prospek mempelajari tanaman
sayuran
Mengingat
sayur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat, sehingga banyak petani yang memanfaatkannya sebagai
peluang bisnis yang cukup menguntungkan mereka.
Maka
mempelajari tanaman sayuran akan memberi manfaat yang besar bagi kita karena
kita akan memperoleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap tentang agribisnis tanaman sayuran yang juga akan
sangat bermanfaat bila dapat ditularkan kepada petani atau orang lain. Kebutuhan
sayur datang dari masyarakat, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk
pemenuhan bahan baku bisnis yang mereka jalankan. Mulai ibu-ibu rumah tangga
yang mencari sayur untuk kebutuhan gizi keluarganya, pelaku usaha makanan yang
membutuhkan sayur sebagai bahan baku usaha mereka, sampai para pedagang sayur
segar di pasaratau supermarket. Karena itu mempelajari tanaman sayuran memiliki
prospek yang sangat baik bagi jika kita
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
b.
Kunci
sukses memproduksi tanaman sayuran
Ada
5 kunci sukses budidaya tanaman sayuran, yaitu berupa:
1)
Bibit
Kunci utama dalam budidaya adalah mempunyai
bibit yang berkualitas. Kita harus ketahui benar ciri khas atau karateristik
bibit yang akan kita tanam tersebut. Menurut pengalaman perlakuan apapun
yang akan kita berikan kepada tanaman kita selama bibitnya tidak baik niscaya
tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Jadi sekali lagi kunci utama sukses
budidaya tanaman sayuran adalah mempunyai bibit yang berkualitas. Bibit
berkualitas dapat berasal dari perbanyakan secara generatif atau vegetatif.
2)
Pupuk
Kita harus paham benar, berapa jumlah pupuk
yang dibutuhkan oleh tanaman kita. Selain itu juga jenis pupuk apa yang
disenangi oleh tanaman yang sedang kita budidayakan, secara luas poin yang
kedua ini juga meliputi tentang kesuburan tanah kita. Bahwa petani harus mengetahui
berapa tingkat kesuburan tanahnya yang akan digunakan untuk membudidayakan
tanamannya. Karena pupuk ini sangat erat kaitannya dengan kesuburan tanah baik
itu ditinjau dari kimia, biologi dan fisika tanah.
3)
Pengolahan
tanah
Tanah merupakan media untuk tumbuh dan
berkembangnya suatu tanaman. Pengolahan tanah sangat penting untuk mengaktifkan
mikroorganisme dan memperbaiki aerasi tanah. Pengolahan tanah juga berfungsi
untuk mengendalikan hama-hama yang berada dalam tanah termasuk telurnya.
Sehingga dalam arti luas adalah kita harus menyediakan media tanam yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman kita.
4)
Air
Lebih dari 90 % bagian tubuh tanaman adalah
air sehingga air merupakan kebutuhan dasar dan wajib dalam budidaya tanaman. Air
juga merupakan media transportasi unsur hara dari akar atau daun ke seluruh
bagian tanaman.
5)
Pengendalian
hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sebenarnya
kita tidak bisa hanya mengandalkan dengan pestisida saja tetapi juga harus kita
kombinasikan dengan poin satu sampai empat. Sebagai contoh dalam pengendalian
penyakit tanaman oleh sebab cendawan, kita tidak bisa hanya mengandalkan
fungisida saja, tetapi kita harus memulai pengelolaannya dari awal. Bagaimana
mengatur jarak tanam, pemberian pupuk, pengolahan tanah dan sebagainya.
c.
Jenis
dan karakteristik tanaman sayuran
Sawi
(Brassica spp.)
Secara
umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan
tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan
yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini
masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula
jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga
yang menyebutnya sawi cina merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di
pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan.
Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar,
dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk
pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
Tanaman
sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin,
sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun
demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
Gambar;
Sawi dan Petsai
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang
tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara
teratur. Sehubungan dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa/iklim
yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan
tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang, sehingga tanaman
ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.
Petsai (Brassica
chinensis L.)
Tanaman ini termasuk dalam famili Brassicaceae merupakan tanaman
semusim dan dua musi m. Tanaman petsai batangnya
pendek sekali, hingga hampir tidak kelihatan. Bentuk daun bulat panjang,
berbulu halus sampai kasar, dan rapuh. Tulang daun utamanya lebar sekali dan
berwarna putih serta banyak mengandung air. Daerah penanaman yang cocok adalah
mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.
Namun petsai biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter
sampai 500 meter dpl.
Pakchoi (Brassica sinensis L.)
Pakchoi termasuk dalam famili Brassicaceae, berumur pendek ± 45 hari setelah
tanam. Sayuran ini umumnya digunakan untuk bahan sup, untuk hiasan (garnish),
tapi jarang dimakan mentah.
Gambar;
Pakchoi
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung
humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang
optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Bayam (Amarant husspp.)
Budidaya bayam efektif dilakukan didataran rendah maupun dataran tinggi hingga
ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis
tanaman bayam yang biasa dibudidayakan para petani. Pertama, jenis tanaman
bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun
relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan,
untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang
berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan,
tumbuh berdiri tegak. Cara panennya bisa dicabut atau dipotong.
Tanaman bayam merupakan tanaman semusim dengan siklus panen yang relatif
singkat. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan secara organik karena umurnya
relatif singkat, bisa dipanen setelah 20 hari, sehingga resiko serangan hama
pun relatif lebih kecil. Budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan
budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk. Sedangkan untuk pengendalian
hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti
pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.
Gambar:
Bayam Cabut dan Bayam Merah
Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih
dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya
matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20 0 C, dengan
kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu
panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam
tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus menerus.
Waah dapat menambah wawasan tentang sayuran. terimakasih
BalasHapusKLIK ME